Herman menjelaskan, Sumedang mengalami lompatan birokrasi yang cepat dan ke arah yang lebih baik.
Dibantu dengan kemajuan dan kecepatan teknologi informasi sehingga lebih cepat lagi.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Herman tak menyangkal bahwa teknologi sangat membantu. Tetapi, komitmen sumber daya manusia (SDM) sebagai kontrol utamanya menentukan teknologi itu bermakna dan bisa bermanfaat untuk semua.
“Sumedang sudah memberikan contoh praktik baik transformasi digital. Ini langkah konkret reformasi birokrasi, lebih efektif, dan efisien. Kuncinya amati, tiru, dan plek. Ultimate goal-nya yaitu kesejahteraan rakyat dan tidak pakai lama," ujarnya.
Direktur Bisnis Konektivitas PT PLN Icon Plus, Sigit Wicaksono, menyampaikan, SPBE berkaitan erat dengan layanan yang dia sediakan, yaitu internet.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
"PLN Icon Plus merupakan subholding di luar bisnis kelistrikan. Ada tiga pilar bisnis yang dijalankan sebagai pertama bisnis konektivitas melalui penyediaan internet dan produk turunannya, kedua digital platform, dan Ketiga bisnis green energy," ujar Sigit dalam siaran yang sama.
Dikatakan Sigit, pihaknya mengelola lebih dari 300 ribu kilometer fiber optik se-Indonesia mengikuti jalur transmisi sesuai ketersediaan tenaga listrik untuk keperluan seluruh masyarakat.
Kemudian pengalaman PLN dalam digitalisasi adalah aplikasi Super App PLN mobile untuk memberikan layanan kepada masyarakat.