Penjabat Wali Kota Kediri, Zanariah, mengatakan pembersihan itu perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran arus sungai sebagai bagian dari mitigasi bencana hidrometeorologi. Selain itu, juga upaya pemerintah dalam menjaga dan merawat warisan kebudayaan yang ada.
“Jembatan Lama ini menjadi salah satu titik prioritas pembersihan sungai, karena bagian bawah pada jembatan cagar budaya yang berusia 155 tahun ini, sudah dipenuhi rumpun bambu, beberapa batang kayu, bahkan mulai membentuk sedimen,” ujar Zanariah.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
Pantauan di lokasi, proses pembersihan itu melibatkan sejumlah petugas dengan menggunakan berbagai peralatan.
Petugas dengan menggunakan perahu membersihkan areal tiang pancang lalu mengangkat sampahnya menggunakan crane.
Sampah tersebut kemudian diangkut menggunakan truk untuk dibawa ke tempat pembuangan sampah akhir di kawasan Gunung Klotok.
Baca Juga:
Program GPM dan Operasi Pasar Kediri Efektif Tekan Harga Bahan Pokok
Adapun Jembatan Lama merupakan jembatan yang menghubungkan wilayah Kota Kediri bagian timur dan barat yang terbelah oleh Sungai Brantas.
Jembatan tersebut beberapa tahun ini telah kehilangan fungsinya sebagai infrastruktur penghubung karena konstruksinya yang mulai rapuh.
Lalu lintas kendaraan dialihkan menggunakan jembatan baru yang berada di sampingnya. Jembatan baru ini bernama Jembatan Brawijaya yang diresmikan pada 2019.