Sebab, hari ketiga dan keempat dikenal sebagai Chi Kou yang artinya mudah terlibat perdebatan. Itu ada kaitannya dengan hidangan goreng yang dikonsumsi selama dua hari pertama.
Masyarakat Tionghoa Surabaya kebanyakan, biasanya berdoa dan berziarah ke kuburan keluarga pada hari ketiga dan keempat.
Baca Juga:
Bupati Rohil Lepas Pawai Lampion Malam Cap Go Meh 2575/2024 di Klenteng Ing Hok King
5. Hari Kelima
Istilah Po Wu dalam hari kelima Imlek memiliki arti menyingkirkan yang lama. Umumnya, masyarakat Tionghoa Surabaya akan membersihkan barang-barang yang sudah lama dan tidak terpakai. Membuang sampah dan sisa sesajian yang telah terpakai sebelumnya.
Baca Juga:
Tahun Baru Imlek Identik dengan Hujan, Ini Kata BMKG
Pada hari kelima, masyarakat akan meramal dan memperkirakan suram atau tidaknya, kedamaian, keberuntungan sepanjang tahun dengan cuaca hari tersebut. Bisnis juga dibuka kembali pada hari tersebut.
Hari kelima bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Dewa Kekayaan. Sehingga orang yang percaya akan sembahyang khusus bagi Dewa Kekayaan.
6. Hari Keenam