UMKM yang berada di Jalan Binor VIII/8, Bunulrejo, Kota Malang ini pun telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) ‘Yust Collection’ sejak tahun 2019.
Di tahun yang sama, Yustin bersama beberapa pembatik di Bunulrerjo mendirikan Komunitas Batik Kantil dan akhirnya dirinya kembali aktif memproduksi batik tulis dengan merk ErnikMbo. Kini, NIB Yust Collection telah terbit dengan dua usaha yakni daur ulang dan batik tulis.
Baca Juga:
Bea Cukai Malang Sita 214.756 Batang Rokok Ilegal dari Ekspedisi Kedungkandang
“Kalau untuk kapasitas produksi Tsuy saat ini sebesar kurang lebih 30-50 buah per bulan. Harganya mulai lima ribu rupiah untuk gantungan kunci, dan bisa sampai dua juta rupiah untuk kostum karnaval daur ulang. Kalau aneka tas mulai 35-150 ribu rupiah. Sementara untuk produksi ErnikMbo saat ini sebesar kurang lebih 5-10 lembar per bulan. Untuk produksi ini saya dibantu tenaga kerja tidak tetap sepuluh orang,” ucapnya.
Berkat kemahirannya ini, Yustin beberapa kali mengikuti ajang peragaan busana dan karnaval. Ibu dua orang putra ini kini telah memiliki sertifikat kompetensi sebagai instruktur dan kerap diundang di berbagai program pelatihan dan menjadi jujugan visitasi mahasiswa. Bahkan kini Yustin aktif menjadi guru ekstrakurikuler daur ulang dan membatik di beberapa sekolah.
Berbagai prestasi pun telah diraih Yustin. Di bidang daur ulang, karya kreatifnya membawa Yustin meraih penghargaan sebagai Kostum Terunik (Kartini Run Jakarta Tahun 2019), Kostum Daur Ulang Terbaik (Jambore Sampah Nasional di Bali Tahun 2019), dan Juara III dalam Lomba Daur Ulang Kota Malang Tahun 2020. Yustin pun pernah menyabet Juara II Desain Batik di Malang pada tahun 2021, dan meningkat dengan meraih Juara I Desain Batik di Malang pada tahun 2022.
Baca Juga:
Fakta-fakta Kasus Penembakan yang Menewaskan Bos Rental di Tol Jakarta-Merak
[Redaktur: Amanda Zubehor]