Jatim.WahanaNews.co, Surabaya - Presiden China Xi Jinping akan melakukan kunjungan kenegaraan ke tiga negara di Eropa yaitu Prancis, Serbia dan Hongaria.
"Kunjungan ini akan menjadi kunjungan pertama Presiden China ke Eropa dalam hampir lima tahun terakhir. Hal ini sangat penting bagi hubungan China dengan Prrancis, Serbia, Hongaria dan tentu Uni Eropa UE) pada umumnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers rutin di Beijing, China pada Senin.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Menurut Lin Jian, Prancis adalah negara Barat pertama yang menjalin hubungan diplomatik dan membuka kedutaan besar besar di China.
"Hubungan kami telah lama terjalin dan menjadi yang terdepan dalam hubungan China dengan negara-negara Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Presiden Xi dan Presiden Macron, hubungan bilateral keduanya berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan yang baik," ungkap Lin Jian.
Lin Jian menyebut China dan Prancis telah menjalin komunikasi strategis yang efektif, memperdalam pertukaran antar masyarakat dan budaya, serta terlibat dalam koordinasi urusan internasional dan regional.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
"Selama kunjungan Presiden Xi akan bertemu dengan Presiden Macron untuk melakukan pertukaran pandangan mengenai hubungan China-Prancis, hubungan China-UE, serta isu-isu penting internasional dan regional yang menjadi kepentingan bersama," tambah Lin Jian.
Kedua presiden juga akan mengadakan acara di tempat lain selain Paris. Kunjungan tersebut akan menjadi kunjungan kenegaraan kedua Presiden Xi ke Perancis setelah lima tahun dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik China-Prancis.
"China berharap dapat bekerja sama dengan Prancis melalui kunjungan ini untuk meneruskan tradisi baik kami, menyambut masa depan, dan semakin meningkatkan rasa saling percaya, solidaritas dan kerja sama, serta memberikan kontribusi baru terhadap perdamaian, stabilitas, dan pembangunan global," ungkap Lin Jian.