"Volatile matter yang lebih tinggi pada biomassa menunjukkan burning difficulty yang lebih baik dari pada batu bara. Dari aspek lingkungan, kadar sulfur yang jauh lebih rendah dari batu bara juga akan mampu mereduksi emisi oksida sulfur/ SOx di sisi gas buang. Selain itu kadar abu dari hasil pembakaran lebih ramah lingkungan," ucapnya.
Hingga saat ini, PJB telah berhasil Go-Livekomersial co-firing di 14 PLTU. Total produksi green energy yang dihasilkan hingga 1 September mencapai 140, 62 GWh.
Baca Juga:
PLN Group dan Pemkab Sidoarjo Berkolaborasi Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar Co-Firing PLTU
Rachmanoe mengungkapkan, jika dibandingkan pencapain produksi green energy di tahun 2021 yang mencapai 140, 49 GWh, PJB optimistis akan mampu menaikkan total produksi green energy hingga akhir tahun 2022. [afs]