WahanaNews-Jatim | PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) meningkatkan porsi biomassa untuk menambah pasokan listrik dari energi baru terbarukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, sebesar 30 persen.
Direktur Operasi II PJB Rachmanoe Indarto menginformasikan uji coba peningkatan porsi biomassa di PLTU Paiton dimulai pada 4 - 8 Juli 2022.
Baca Juga:
PLN Group dan Pemkab Sidoarjo Berkolaborasi Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar Co-Firing PLTU
"Saat itu berhasil diuji coba sebesar 6 persen," katanya, melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu.
Pasca uji 6 persen, PJB terus melanjutkan pengembangan substitusi dari batu bara ke biomassa (co-firing) menuju target high co-firing ratio (HCR) 30 persen, yang diawali dengan pengujian kemampuan individu coal mill hingga 50 persen biomassa.
"Setelah kami yakin coal mill mampu melakukan grinding biomassa hingga 50 persen, pengembangan terus kami lakukan. Hingga hari ini pengujian 30 persen berhasil dilaksanakan," ujar Rachmanoe.
Baca Juga:
PGN Jalin Kerja Sama dengan Kayan LNG Kebut Transisi Energi
Pengujian co-firing 30 persen dilakukan di PLTU Paiton unit 1 dengan beban 360 MW selama 16 jam menggunakan biomassa serbuk kayu sebanyak 960 ton.
"Selama pengujian, tidak ditemukan anomali parameter operasional unit dan beban 360 MW dapat terjaga tetap stabil. Dengan berhasilnya uji HCR ini, MW Green PLTU Paiton bisa dimaksimalkan hingga 108 MW, hanya dengan menggunakan auxiliary equipment existing. Dengan begitu PLN tidak perlu menambah belanja modal untuk meningkatkan kapasitas tersebut," katanya.
Rachmanoe menjelaskan, biomassa yang menggantikan batu bara memiliki kelebihan dalam pembakaran yang lebih optimal dibanding batu bara.
"Volatile matter yang lebih tinggi pada biomassa menunjukkan burning difficulty yang lebih baik dari pada batu bara. Dari aspek lingkungan, kadar sulfur yang jauh lebih rendah dari batu bara juga akan mampu mereduksi emisi oksida sulfur/ SOx di sisi gas buang. Selain itu kadar abu dari hasil pembakaran lebih ramah lingkungan," ucapnya.
Hingga saat ini, PJB telah berhasil Go-Livekomersial co-firing di 14 PLTU. Total produksi green energy yang dihasilkan hingga 1 September mencapai 140, 62 GWh.
Rachmanoe mengungkapkan, jika dibandingkan pencapain produksi green energy di tahun 2021 yang mencapai 140, 49 GWh, PJB optimistis akan mampu menaikkan total produksi green energy hingga akhir tahun 2022. [afs]