Tercatat, secara nasional Jawa Timur menempati peringkat tertinggi populasi sapi perah di Indonesia dengan kontribusi 62 persen terhadap populasi sapi perah nasional.
Sedangkan susu segar Jawa Timur memproduksi sebanyak 456.343 ton per tahun dan berkontribusi 54 persen dari total produksi susu segar nasional.
Baca Juga:
Dukungan Perpadi Cilacap untuk Sistem Penyerapan Gabah dan Beras Petani
Untuk meningkatkan produksi susu segar di Jatim, Adhy mengatakan, Pemprov Jatim telah mengimplementasikan teknologi inseminasi buatan, embrio transfer dan kemuliaan ternak melalui uzi zuriat untuk menjaring bibit unggul lokal Jatim.
Upaya lain peningkatan produksi susu di Jatim juga melewati alternatif pemeliharaan sapi perah jenis _jersey_ yang dilakukan PT Greenfields Indonesia.
"Sapi perah jersey memiliki peforma berat badan sedang antara 300 - 350 kg. Lebih adaptif terhadap iklim tropis, asupan pakan lebih sedikit dengan produksi lebih rendah dari sapi PFH namun memiliki kandungan total solid lebih tinggi," ujarnya.
Baca Juga:
Belasan Ekor Sapi di Aceh Besar Mati Mendadak
Ke depan, Adhy berharap Jatim sebagai gudang sapi perah nasional terus meningkatkan investasi. Pemerintah Daerah Jawa Timur menyatakan kesiapan untuk menerima investasi dari berbagai investor guna mengembangkan sektor peternakan, khususnya sapi perah dan sapi potong.
"Kami optimis dengan terciptanya iklim investasi sapi perah yang kondusif dapat memicu peternak untuk meningkatkan populasi sapi perah dan produk susu segar," katanya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengucapkan terima kasih kepada industri susu, pengepul maupun peternak sapi perah yang sudah sepakat dan bergandengan tangan untuk membangun Indonesia di sektor peternakan sapi perah di Indonesia.