"Semua semakin mudah karena dapat dikendalikan hanya dalam satu genggaman," ucapnya.
Melalui penggunaan smart meter AMI, lanjut Darmawan, pembacaan meter yang sebelumnya dilakukan secara manual (door to door) oleh petugas, kini bisa dilakukan secara digital.
Baca Juga:
Lewat Aksi Zero Waste Warriors, 18 Ribu Volunteer PLN Berhasil Kumpulkan 170,80 Ton Sampah
Sehingga lebih akurat serta privasi pelanggan akan lebih terjaga.
Petugas pun hanya akan datang ke rumah pelanggan untuk melakukan pemeliharaan atau pengecekan fisik apabila ditemukan data anomali atau gangguan pada media komunikasi dan smart meter.
Dia bilang, PLN akan melaksanakan program pembaruan kWh meter yang terpasang di rumah pelanggan menjadi smart meter AMI.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Resmikan 55 Proyek Pembangkit EBT, Termasuk Program Lisdes PLN di Berbagai Wilayah Indonesia
"Program ini gratis. Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya," kata Darmawan.
PLN menargetkan, program pembaruan meteran yang dilakukan sejak Juni 2023 secara bertahap ini, bisa mencapai 1.217.256 pelanggan hingga akhir tahun mendatang.
Cakupannya ke beberapa daerah seperti di Jawa Timur (Sidoarjo), Jawa Tengah (Magelang), Jawa Barat (Bandung), Jakarta, Banten, Bali, Medan, dan Makassar.