Sementara itu, pihak National Programme Assistant FAO Theresa Amorita Siahaan menjelaskan bahwa kehadirannya bersama tim di Lumajang akan melakukan tiga kegiatan utama agar komoditas hortikultura pisang mas bisa tembus pasar global.
"Kami akan melakukan 'Good Agricultural Practices' (GAP) yaitu budidaya pertanian yang baik melalui fasilitasi lab kultur jaringan, kemudian Good Handling Practices (GHP) atau penanganan pasca panen yang baik, dan diversifikasi pasarnya karena target market kami saat ini adalah Singapura dan Tiongkok," katanya.
Baca Juga:
Stok Melimpah 4 Juta Ton, Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras hingga Akhir 2025
[Redaktur: Amanda Zubehor]