Kemarin kebetulan ada komunitas ojol yang memberikan data anggota mereka. Jika terdapat pengemudi ojol yang belum terdata, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta untuk segera diproses. Penerima bantuan harus ter-update dengan data terkini.
Sebelumnya, BLT BBM dari pemerintah pusat sudah diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sejak awal September 2022. Mereka juga terdampak kenaikan harga BBM. Namun, Reni Astuti menilai, pembagiannya belum merata. Dia sempat mendata, dalam satu RT, dari 49 MBR hanya 19 yang mendapatkan bantuan.
Baca Juga:
Sahroni Desak Polisi Usut Temuan PPATK Dugaan Aktivitas Keuangan Ilegal Ivan Sugianto
Terkait ketidakmerataan tersebut, Reni Astuti mengimbau pada pejabat kelurahan untuk blusukan ke warganya. Agar mampu mengenali warganya dan memiliki data akurat warga yang kurang mampu, sehingga bisa tercover bantuan.
“Saya harap, bagi yang belum tercover bantuan dari pusat, bisa segera disentuh oleh pemkot. Bisa dengan Belanja Tak Terduga (BTT) yang Rp 11 miliar," ucap alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.
Cair Oktober
Baca Juga:
Politikus Partai Nasdem Temui Ivan Sugianto Pelaku Pengintimidasi Anak Sekolah
Bidang lain yang anggaran perubahannya juga cukup besar adalah urusan perbaikan jalan, saluran, dan irigasi. Ada kenaikan Rp 28 miliar dalam APBD Perubahan. Dari semula Rp 938 miliar menjadi Rp 966 miliar.
"Kita juga mendorong pengerjaan infrastruktur, karena masih ada sisa waktu 3 bulan. Masyarakat bisa turut mengawasi pengerjaan infrastruktur. Jika ada pelanggaran atau ketidaksesuaian, segera laporkan ke kanal-kanal pemkot," tandas Reni.
Pada bidang kesehatan, ditujukan untuk program Universal Health Coverage (UHC) atau jaminan kesehatan semesta. Dananya cukup besar, yakni Rp 500 miliar. Pemkot memberikan bantuan PBI yang preminya dibayar APBD.