"Kami mendorong agar masyarakat yang kesusahan akibat kenaikan harga BBM semuanya mendapat bantuan. Ada dana tak terduga. Sebisa mungkin pemkot harus membantu mereka," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti, Selasa (27/9/2022).
Pemkot saat ini juga tengah melakukan upaya penggalangan bantuan kepada warga kota. Jika dana tak terduga dirasa belum mencukupi, bisa dilakukan upaya solidaritas di lingkungan pemkot. Termasuk pengumpulan sembako bagi warga terdampak lainnya.
Baca Juga:
Sahroni Desak Polisi Usut Temuan PPATK Dugaan Aktivitas Keuangan Ilegal Ivan Sugianto
Khusus untuk APBD Perubahan 2022, Pemkot dan DPRD Surabaya menyekapati Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan Tahun 2022 sebesar Rp 10,6 triliun.
Nilai tersebut bertambah Rp 200 miliar dari kekuatan APBD murni 2022 sebesar Rp 10,4 triliun.
Salah satunya adalah dimasukkannya program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM.
Baca Juga:
Politikus Partai Nasdem Temui Ivan Sugianto Pelaku Pengintimidasi Anak Sekolah
Yang paling mendapat perhatian adalah kelompok ojek online (ojol) dan nelayan. Kelompok ini paling merasakan dampak kenaikan harga BBM karena mobilitasnya bergantung BBM.
Dalam RAPBD Perubahan 2022 yang sudah diajukan ke gubernur, dua kelompok tersebut masing-masing dianggarkan Rp 8,9 miliar untuk ojol dan sisanya Rp 277 juta untuk nelayan.
Saat ini Dinas Sosial Surabaya sudah memiliki data penerima untuk segera disalurkan kepada dua kelompok masyarakat tersebut. Namun Reni Astuti menyebut, ada kemungkinan data itu bisa berkembang.