Festival tersebut juga sebagai salah satu upaya memperkuat pelestarian rujak cingur yang merupakan salah satu warisan budaya tak benda (WBTB) asal Surabaya.						
					
						
						
							Oleh karena itu, selalu masuk dalam rangkaian HJKS setiap tahunnya.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Dukung Kebijakan Baru Uji KIR, Ono Surono Nilai Bengkel Resmi Punya Kapasitas Teknis Memadai
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							 “Rujak cingur sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda maka kami lestarikan setiap tahunnya,” ucapnya.						
					
						
						
							Pemkot berencana mengundang sejumlah konjen dan mahasiswa asing. Bahkan, beberapa tamu kehormatan sudah diminta hadir dalam acara spektakuler tersebut.						
					
						
						
							"Pada intinya, kami ingin memperlihatkan ada sesuatu yang unik dari Surabaya, kearifan lokalnya. Sudah dau tahun ini tidak menggelar acara ini," ungkapnya.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Kementerian Perdagangan Tetapkan HR CPO Naik Tipis, Imbas Permintaan dan Rencana B50
								
								
									
	
								
							
						
						
							Wiwiek memastikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk kelancaran acara, termasuk dengan kepolisian terkait keamanannya.						
					
						
						
							Untuk kapasitas yang sebenarnya empat ribuan hanya dimanfaatkan 75 persen saja.						
					
						
						
							“Ini juga kami antisipasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tandas Wiwiek. [non]