JATIM.WAHANANEWS.CO, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan konsep Sekolah Rakyat yang rencananya akan dibuka pada tahun ajaran 2025/2026.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Kota Surabaya, Senin (17/3/2025), mengatakan meski mengadopsi konsep dari pemerintah pusat, Pemkot Surabaya akan melakukan sejumlah modifikasi agar program ini lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat kota setempat.
Baca Juga:
Alokasi Penerima PKH Tahap Pertama 2025 di Lampung Capai 394.789 KPM
"Tujuan utama program ini tetap memberikan akses pendidikan gratis bagi seluruh siswa, terutama dari keluarga kurang mampu. Di Surabaya pendidikan SD hingga SMP sudah gratis. Bahkan, untuk tingkat SMA sudah digratiskan melalui intervensi dari pemerintah provinsi," ujarnya.
Selain Sekolah Rakyat, kata dia Pemkot Surabaya juga telah menjalankan program sekolah bibit unggul sejak Agustus 2024 yang mencakup pendidikan hingga SMA serta menjamin siswa dari keluarga miskin dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Di Surabaya, ada program sekolah bibit unggul. Program ini mirip dengan sekolah rakyat, namun fokus pada pendidikan anak-anak dari keluarga miskin hingga mereka lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan," tuturnya.
Baca Juga:
Dinsos Mukomuko Siap Bantu Pengobatan ODGJ Resahkan Warga Desa Arah Tiga
Ia menuturkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi Pemkot Surabaya dalam implementasi sekolah rakyat adalah keterbatasan lahan. Sebab, sesuai ketentuan dari pemerintah provinsi, setiap sekolah memerlukan lahan minimal 5 hektare.
"Kalau di Surabaya tidak ada lahan 5 hektare. Itu sudah kita sampaikan ke provinsi," ucapnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap keluarga rentan ekonomi dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).