WahanaNews-Surabaya | Surabaya kembali menggelar festival Rujak Uleg setelah dua tahun vakum akibat pandemic Covid-19.
Festival Rujak Uleg merupakan agenda tahunan merayakan hari jadi ke-729 Kota Surabaya (HJKS).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan festival tersebut akan dilaksanakan di Jalan Kembang Jepun pada Minggu (22/5).
“Festival ini akan diikuti oleh sekitar 780-an peserta yang juga melibatkan UMKM Rujak Cingur. makanan dan minuman,” kata Wiwiek, Selasa (17/5).
Di tahun-tahun sebelumnya festival tersebut dilaksanakan pada pagi. Namun, tahun ini berlangsung malam hari.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
“Rencananya 18.30 WIB sudah mulai festivalnya. Ingin menghadirkan suasana biar lebih romantis juga,” ujarnya.
Dilaksanakannya pada malam hari juga bertujuan membranding kota tua yang ada di Surabaya utara, terutama di wilayah Kya-Kya.
“Jadi, festival rujak uleg menjadi momentum dan trigger menghidupkan kembali kawasan tersebut," jelasnya.
Festival tersebut juga sebagai salah satu upaya memperkuat pelestarian rujak cingur yang merupakan salah satu warisan budaya tak benda (WBTB) asal Surabaya.
Oleh karena itu, selalu masuk dalam rangkaian HJKS setiap tahunnya.
“Rujak cingur sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda maka kami lestarikan setiap tahunnya,” ucapnya.
Pemkot berencana mengundang sejumlah konjen dan mahasiswa asing. Bahkan, beberapa tamu kehormatan sudah diminta hadir dalam acara spektakuler tersebut.
"Pada intinya, kami ingin memperlihatkan ada sesuatu yang unik dari Surabaya, kearifan lokalnya. Sudah dau tahun ini tidak menggelar acara ini," ungkapnya.
Wiwiek memastikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk kelancaran acara, termasuk dengan kepolisian terkait keamanannya.
Untuk kapasitas yang sebenarnya empat ribuan hanya dimanfaatkan 75 persen saja.
“Ini juga kami antisipasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tandas Wiwiek. [non]