WahanaNews-Jatim | PT PLN (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,4 triliun atau lebih tinggi 124 persen dari target yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp 6,4 triliun, berdasarkan laporan keuangan 2022 (audited).
Keberhasilan BUMN ini mencatatkan laba bersih terbesar sepanjang sejarah dalam kinerja keuangan tahun 2022 menjadi bukti keberhasilan transformasi perseroan.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Peneliti Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI) Salamudin Daeng menjelaskan capaian kinerja PLN selama 2022 seakan membalikkan keadaan beberapa tahun sebelumnya.
Pada 2020 PLN mengalami oversupply listrik mencapai 30 persen. Untuk itu, ia mengapresiasi sejumlah gebrakan yang dilakukan PLN untuk mendongkrak kinerja keuangan.
“Sebenarnya, sekarang keluar dari zona rugi saja sudah untung. Ternyata, setelah melihat laporan keuangannya, ada kenaikan dari penjualan, dan tentu ini juga faktor dari pemulihan ekonomi,” ujar dia.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
PLN berhasil meningkatkan penjualan listrik sebesar 6,3 persen dari 257,6 Terrawatt hour (TWh) pada tahun 2021, menjadi 273,8 TWh pada 2022.
Hal ini berdampak pada meningkatnya pendapatan penjualan tenaga listrik 7,7 persen dari Rp288,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp311,1 triliun pada tahun 2022.
Salamudin mengatakan PLN sulit melakukan pengembangan bisnis, karena aturan pemerintah yang ketat. Untuk itu, apabila PLN ingin melakukan inovasi, harus mengikuti aturan-aturan yang ada.