WahanaNews-Jatim | PT PLN (Persero) menyiapkan beberapa skenario untuk mendukung transisi energi. PLN menyatakan, tidak hanya fokus pada satu skenario untuk mendorong energi bersih.
Executive Vice President of Energy Transition and Sustainability PLN, Kamia Handayani mengatakan, pihaknya tidak akan tertutup dalam pengembangan energi nuklir.
Baca Juga:
Spesial Harkitnas! PLN Beri Diskon 50 Persen untuk Tambah Daya Listrik, Berlaku hingga 23 Mei 2025
"Bahkan bioenergi seperti nuklir yang belum ada, kita tidak boleh tertutup, tetap kita buka opsi-opsi untuk menggunakan teknologi-teknologi baru," katanya dalam acara Green Economic Forum di Jakarta, Senin (22/5/2023).
Dia mengatakan, untuk mencapai net zero emission (NZE), pihaknya menerapkan campuran bahan bakar (co-firing) biomassa dengan persentase sekitar 10%. Ke depan, dia berharap bisa menggunakan campuran lain.
"Untuk saat ini pada short term kita lakukan misalnya co-firing dengan biomassa dengan percentage 10% tapi kalau untuk mencapai net zero di 2060 co-firing ini bisa dilakukan bukan hanya biomassa tapi bisa dilakukan dengan amonia misalnya," terangnya.
Baca Juga:
Keandalan Listrik Bali Kelas Dunia dan Jarang Alami Gangguan, ALPERKLINAS Sebut 'Blackout Listrik Bali' Bukan Human Error
Kemudian, pembangkit dengan tenaga gas diharapkan bisa dilakukan co-firing dengan hidrogen.
"PLN dalam membangun skenario transisi energi, kami tidak fokus satu skenario tapi kami membuka 3-4 skenario," katanya.
[Redaktur: C. Sopian Simanjuntak]