WahanaNews-Jatim | PT PLN (Persero) menyiapkan beberapa skenario untuk mendukung transisi energi. PLN menyatakan, tidak hanya fokus pada satu skenario untuk mendorong energi bersih.
Executive Vice President of Energy Transition and Sustainability PLN, Kamia Handayani mengatakan, pihaknya tidak akan tertutup dalam pengembangan energi nuklir.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Bahkan bioenergi seperti nuklir yang belum ada, kita tidak boleh tertutup, tetap kita buka opsi-opsi untuk menggunakan teknologi-teknologi baru," katanya dalam acara Green Economic Forum di Jakarta, Senin (22/5/2023).
Dia mengatakan, untuk mencapai net zero emission (NZE), pihaknya menerapkan campuran bahan bakar (co-firing) biomassa dengan persentase sekitar 10%. Ke depan, dia berharap bisa menggunakan campuran lain.
"Untuk saat ini pada short term kita lakukan misalnya co-firing dengan biomassa dengan percentage 10% tapi kalau untuk mencapai net zero di 2060 co-firing ini bisa dilakukan bukan hanya biomassa tapi bisa dilakukan dengan amonia misalnya," terangnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Kemudian, pembangkit dengan tenaga gas diharapkan bisa dilakukan co-firing dengan hidrogen.
"PLN dalam membangun skenario transisi energi, kami tidak fokus satu skenario tapi kami membuka 3-4 skenario," katanya.
[Redaktur: C. Sopian Simanjuntak]