WahanaNews-Madura | Kecelakaan tunggal mobil Suzuki Carry bernopol M 1812 HR diduga hilang kendali hingga menabrak pohon di sisi kanan akses, Desa Masaran, Kecamatan Tragah karena kondisi jalur yang gelap ditambah derasnya hujan di akses Jembatan Suramadu, Kamis (28/4/2022) sekitar pukul 21.30 WIB.
Sopir Carry, Jamaluddin (40), warga Desa Batonaong, Kecamatan Arosbaya berikut tiga penumpangnya sama-sama menderita luka lecet pada bagian tangan dan kaki. Kendati tidak menimbulkan korban meninggal dunia, namun peristiwa itu seolah kembali menegaskan pentingnya penerangan lampu PJU sebagai fasilitas keselamatan di jalan raya.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
“Haduh…Kapan ada hidup (PJU menyala), lha wong belum ada lampu PJU hidup, tidak pernah hidup. Kecelakaan semalam kemungkinan besar faktor padamnya PJU, ditambah hujan deras sehingga mempengaruhi jarak pandang pengendara,” ungkap Kapolsek Burneh, Iptu Edy Cahyono kepada wartawan, Jumat (29/2022).
Sejak Markas Polsek Burneh diresmikan pada 18 Februari 2020 silam, lanjut Edy, lampu PJU menyala secara keseluruhan di sepanjang akses di awal September 2021. Kala itu, dirinya baru satu bulan menjabat Kapolsek Burneh.
Ia menjelaskan, di awal dirinya menjabat sebagai Kapolsek Burneh, pihaknya banyak menerima keluhan masyarakat terkait gelapnya kondisi akses Jembatan Suramadu karena minimnya penerangan lampu PJU.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
“Keluhan masyarakat saya sampaikan, PJU menyala namun hanya satu minggu. Hingga sekarang ini yang hidup hanya di beberapa titik sejauh 2 Km saja. Sisanya sejauh 10 Km kondisi masih padam,” pungkasnya.
Beberapa jam kemudian di lokasi yang sama, kecelakaan tunggal juga kembali terjadi menimpa rombongan satu keluarga asal Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Jumat (29/4/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.
Itu setelah Daihatsu Pikap bernopol AB 8460 CD tiba-tiba oleng ke arah kiri hingga ke luar badan jalan dan menghantam pohon. Sopir pikap, Ach Madin (41) meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka di kepala dan kaki.