Sementara itu, Jakarta justru berada di bawah Surabaya sebagai kota termacet di Indonesia. Secara global, Jakarta menempati urutan ke-222 kota termacet di dunia. Pengendara di Jakarta kehilangan waktu 28 jam dalam kemacetan selama periode jam sibuk dibandingkan kondisi di luar jam sibuk.
Sedangkan kota termacet ketiga di Indonesia menurut Inrix adalah Denpasar, Bali. Denpasar yang juga menjadi kota termacet ke-291 di dunia menghasilkan total waktu yang terbuang dalam kemacetan selama periode jam sibuk mencapai 31 jam.
Baca Juga:
Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Paling Tajir dengan Kekayaan Rp 5,4 Triliun
Untuk diketahui, Global Traffic Scorecard Inrix menghitung kehilangan waktu dengan menganalisis data kecepatan puncak saat lalu lintas padat dan kecepatan saat lalu lintas lancar.
Total waktu yang hilang adalah perbedaan waktu perjalanan yang dialami selama periode puncak jam sibuk dibandingkan dengan kondisi arus bebas per pengemudi. Dengan kata lain, ini adalah perbedaan antara mengemudi selama jam sibuk versus mengemudi di malam hari dengan sedikit kepadatan kendaraan.
Global Traffic Scorecard Inrix menggunakan data penyelidikan GPS anonim untuk mengidentifikasi rute dan tujuan yang paling sering dikunjungi di seluruh wilayah guna menciptakan gambaran perjalanan yang lebih akurat untuk suatu wilayah, tidak hanya ke dan dari pusat kota.
Baca Juga:
Dana PEN Berujung Skandal, KPK Tahan Bupati Situbondo atas Korupsi Miliaran Rupiah
Inrix menggabungkan data anonim dari kumpulan data yang beragam seperti ponsel, mobil, truk, dan kota yang menghasilkan wawasan yang kuat dan akurat. Data yang digunakan dalam Global Traffic Scorecard 2021 adalah status kemacetan atau tidak macet dari setiap segmen jalan untuk setiap menit dalam sehari.[non]