WahanaNews-Jatim | Sejumlah tiang yang berjejer semrawut di Kayutangan Heritage, Kota Malang menuai sorotan. Sebab, tiang tersebut menghalangi akses pejalan kaki, terutama yang ingin menyeberang jalan. PLN mengakui bahwa 1 di antara 9 tiang yang ada di sana adalah milik mereka.
Manajer PLN UP3 Malang Miftachul Farqi Faris mengatakan bahwa sebenarnya sudah ada rencana untuk mencopot tiang listrik dan memindahkan kabel ke dalam tanah. Tapi pihak PLN terkendala dengan tingginya anggaran yang dibutuhkan untuk pemindahan kabel itu.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Kami sudah usulkan menggunakan saluran bawah tanah dan terkendala anggarannya. Kalau total (pemindahan kabel di Kayutangan Heritage zona 1,2 dan 3) membutuhkan dana estimasi Rp 12,5 miliar untuk pemindahan utilitas tersebut dan pembuatan jalur galian," jelasnya seperti dikutip dari detikJatim, Senin (26/12/2022).
Anggaran yang cukup besar itu jadi permasalahan bagi PLN Malang. Mengingat anggaran PLN untuk pemasaran di wilayah Malang Raya saja hanya mendapat jatah sebesar Rp 8 Miliar untuk 1 tahun.
"Kalau dengan anggaran sebesar itu (Rp 12,5 miliar) cukup sulit kami sediakan, karena anggaran pemasaran kami saja untuk melayani se-Malang Raya dalam 1 tahun hanya diberikan sekitar Rp 8 miliar," papar Faris.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dia tak tahu persis sejak kapan tiang itu dibangun di sana. Namun, dilihat dari konstruksinya, tiang PLN yang ada di Kayutangan itu sudah lama.
"Terkait detailnya saya kurang tahu, tapi sepertinya sudah lama banget karena konstruksi menggunakan tiang besi. Rata-rata jaringan baru menggunakan tiang beton," tambah Faris
Seperti diberitakan sebelumnya, 9 tiang listrik yang semrawut itu dikeluhkan warga karena menutup akses pejalan kaki yang akan melalui zebra cross di dekat kantor BCA. Pasalnya, tiang-tiang itu berjejer persis di dekat zebra cross.