Pihaknya berharap adanya tambahan pasokan yang memang disiapkan menjelang Hari Raya Idul Adha 2024 ini, semakin meminimalisir celah bagi oknum mengambil keuntungan memanfaatkan permintaan elpiji yang meningkat.
Ia menambahkan, masyarakat bisa membeli tabung elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di pangkalan resmi terdekat dengan harga eceran tertinggi Rp16 ribu per tabung.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Jika masyarakat ternyata membeli tabung elpiji bersubsidi di atas harga tersebut, dimungkinkan masyarakat membeli di toko ataupun warung yang bukan pangkalan secara resmi.
"Gampang membedakan pangkalan resmi Pertamina. kalau harganya sudah di atas Rp16.000 per tabung, itu sudah bukan pangkalan resmi. Boleh dibeli karena itu pilihan masyarakat ya, namun kalau sudah kelewatan ambil untungnya ya jangan dibeli. Semakin senang oknum pengecer yang menaikkan harga kalau dibeli," kata dia.
Ia juga menambahkan, jumlah pangkalan resmi cukup banyak dan tersebar luas. Untuk tingkat kelurahan, setiap kelurahan ada antara 2-3 pangkalan resmi, sedangkan yang tingkat kota besar sampai lima pangkalan.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
"Pangkalan tersebar di masing-masing kelurahan dan jika masyarakat kesulitan menemukan tabung elpiji bersubsidi di wilayahnya bisa menghubungi call center 135 agar dapat diinformasikan pangkalan terdekat dan tersedia," kata dia.
Di Jawa Timur, ditopang tiga supply point LPG yakni Gresik, Surabaya dan Banyuwangi dengan stok elpiji Jawa Timur saat ini mencapai 19.737 metrik ton, dengan konsumsi rata-rata normal harian mencapai 3.946 metrik ton per hari.
Dengan kondisi tersebut, stok elpiji masih dalam kategori aman masih mampu menampung lonjakan konsumsi hingga lima kali lipat. Namun, penyaluran ke masyarakat menyesuaikan kuota masing-masing kabupaten kota yang ditetapkan pemerintah.