Sumur uap panas itu pertama kali dibor pada tahun 1994 dan menyuplai uap air panas untuk pembangkit mulai tahun 2012 lalu.
Uap panas digunakan untuk menggerakkan turbin.
Baca Juga:
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Sudah Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan
Perputaran turbin disambungkan untuk menggerakan generator yang berfungsi mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Di Ulumbu terdapat empat pembangkit dengan masing-masing dua pembangkit berada dalam satu gedung.
Di sana terdapat tiga sumur, namun baru satu yang beroperasi, yakni Sumur ULB-2.
Baca Juga:
Swiatek Ukir Sejarah di Wuhan Open 2025, Raih 60 Kemenangan Empat Musim Beruntun
Dua sumur yang lain masih sedang dalam pengembangan dan penelitian lanjutan.
Sumur ULB-1 dengan kedalaman 1.887,4 meter dan Sumur ULB-3 dengan kedalaman 951 meter.
Belum ada kepastian, kapan dua sumur itu sudah bisa beroperasi untuk menambah pasokan listrik.