JATIM.WAHANANEWS.CO, Tulungagung - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, Jawa Timur, tengah menyiapkan skenario pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) baru. Pasalnya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe yang terletak di kaki Gunung Wilis telah mencapai ambang batas kapasitas tampung dan diperkirakan akan mengalami overkapasitas pada 2026.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Dedy Eka Purnama, Selasa (11/3/2025), mengatakan, pihaknya terus berupaya mengatasi kelebihan kapasitas ini, termasuk memperluas lahan penimbunan dan mengandalkan pemulung untuk memilah sampah.
Baca Juga:
Anggota DPRD Sulawesi Tengah Soroti Masalah Sampah di Lambolo, Morowali Utara
Namun, langkah tersebut dinilai belum cukup efektif mengingat produksi sampah di TPA Segawe mencapai 120 ton per hari, melebihi kapasitas daya tampung yang tersedia.
"Semua lahan di TPA Segawe sudah dimanfaatkan, tetapi sampah yang masuk tetap tidak tertampung optimal," kata Dedy.
Selama ini, TPA Segawe hanya berfungsi sebagai lokasi penimbunan sampah tanpa sistem pengolahan modern.
Baca Juga:
Dugaan Mark Up dan Ketidaksesuaian Spesifikasi Muncul pada Mesin Pengolah Sampah Rp7,7 M
Sampah yang masuk tidak mengalami proses pemusnahan atau daur ulang skala besar, melainkan hanya dipilah oleh pemulung.
Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Tulungagung telah menyetujui pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang dirancang lebih modern.
TPST tersebut diproyeksikan mampu mengolah hingga 50 ton sampah per hari, sehingga dapat mengurangi beban TPA Segawe.
"Awalnya kami berencana membangun TPA kedua di Banyu Urip, tetapi terkendala Amdal. Kini kami fokus pada pembangunan TPST yang sudah mendapat respons positif dari Pj Bupati," ujar Dedy.
Dedy menambahkan, Pemkab Tulungagung telah menyiapkan lima alternatif lokasi untuk TPST, namun yang dinilai paling ideal berada di sebelah barat Pasar Hewan Terpadu (PHT), karena jauh dari permukiman warga.
Meski demikian, pembangunan TPST masih terkendala anggaran. Proyek tersebut diperkirakan membutuhkan dana Rp15 miliar, yang saat ini masih diupayakan dari pemerintah provinsi, pusat, atau skema kerja sama dengan investor.
"Kami terus berusaha agar TPST ini bisa terealisasi sebelum TPA Segawe benar-benar tidak bisa menampung sampah lagi," kata Dedy.
[Redaktur: Amanda Zubehor]