Jatim.WahanaNews.co, Situbondo - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, bersama Perum Bulog setempat kembali menjadwalkan operasi pasar atau pasar murah di setiap kecamatan untuk menekan harga beras yang terus melonjak di pasaran.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo Edy Wiyono mengemukakan bahwa operasi pasar khusus beras akan kembali digelar mulai 26 Februari 2024.
Baca Juga:
Pemkab Jember Manfaatkan Rumah DataKu untuk Penurunan Angka Stunting
"Hari ini, kami (Diskoperindag) melaksanakan rapat bersama dengan Perum Bulog mengenai jadwal kegiatan operasi pasar khususnya beras, karena beras premium maupun medium di pasaran terus mengalami kenaikan harga," kata dia di Situbondo, Jawa Timur, Selasa (20/2/2024).
Operasi pasar beras medium oleh Pemkab Situbondo dan Bulog, lanjut Edy, sesuai jadwal dilaksanakan di 17 kecamatan dan masing-masing kecamatan ada dua titik yang sudah ditentukan oleh camat setempat.
Dia menjelaskan operasi pasar beras medium di setiap kecamatan dibagi menjadi dua titik dan pelaksanaannya bersamaan. Di setiap titik kegiatan operasi pasar disiapkan sebanyak 5 ton beras medium atau 10 ton per kecamatan.
Baca Juga:
KPU Kota Malang Harapkan Partisipasi Masyarakat Capai 83 Persen pada Pilkada 2024
"Operasi pasar di setiap kecamatan dibagi menjadi dua titik untuk pemerataan atau masyarakat tidak hanya fokus di kecamatan saja," tutur Edy.
Dia menyebutkan dalam kegiatan pasar murah khusus beras untuk menekan inflasi itu, beras medium dijual dengan harga Rp10.300 per kilogram atau kemasan 5 kilogram Rp51.500.
Harga beras medium yang dijual di pasar murah oleh Pemkab Situbondo dan Bulog tersebut, kata Edy, jauh dari harga beras di pasaran yang saat ini harganya mencapai Rp14.000 hingga Rp16.000 per kilogram.
"Harga beras medium maupun premium di pasaran terus melonjak, oleh karena itu kami Pemkab Situbondo kembali menggelar operasi pasar," kata dia.
Edy menambahkan kegiatan pasar murah beras di 17 kecamatan itu nantinya juga bersamaan dengan penyaluran bantuan pangan dari Kementerian Sosial.
[Redaktur: Amanda Zubehor]