“Setelah bahas permodalan selanjutnya yang kedua ada pelatihan, pelatihan sudah jalan. Yang ketiga adalah supporting marketing, ini yang berkaitan dengan regulasi. Kami ada program 20.000 UMKM naik kelas, salah satunya dengan memfasilitasi sertifikasi halal bagi yang belum memiliki. Ketiganya harus komprehensif, berkesinambungan, mulai dari permodalan kita bantu, pelatihan dan packaging kita dampingi, supporting marketingnya kita turun ikut membantu juga,"ucapnya.
Muhdlor juga menyampaikan tantangan selanjutnya adalah merubah paradigma para pelaku UMKM yang hanya ingin menjadi raja di daerahnya sendiri.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Paradigama seperti ini akan menghambat pelaku UMKM untuk maju. Pelaku UMKM harus berani melakukan eksport produknya. Pemkab Sidoarjo akan membantu.
"Tantangan Sidoarjo adalah merubah paradigma masyarakat jangan merajai daerah sendiri atau jago kandang, harus dibuka paradigmanya berani ekspor,"ucapnya.
Muhdlor mengatakan sinergi dengan Surabaya Raya akan terus dilakukan untuk memajukan UMKM Sidoarjo.Dikatakannya UMKM merupakan ujung tombak pembangunan.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Membangun UMKM sama halnya dengan membangun Indonesia. UMKM menjadi pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia.
Oleh karenanya menurut Muhdlor membangun ekonomi kerakyatan atau ekonomi mikro sama dengan membangun pondasi ekonomi negara.
"Kami bangga sekali, karena ini pertama kalinya pemimpin daerah Surabaya, Sidoarjo, Gresik bisa dalam satu forum bersama," sampainya. [non]