Jatim.WahanaNews.co, Ponorogo - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menyatakan bahwa pelaksanaan coklit (pencocokan dan penelitian) data pemilih untuk pilkada setempat dapat diselesaikan lebih cepat dari batas waktu yang telah ditetapkan, yaitu 24 Juli 2024.
"Kemarin 59 persen, hari ini sudah 62 persen. Kami optimistis menyelesaikan coklit kurang dari satu bulan," kata Komisioner KPU Kabupaten Ponorogo, Bidang Perencanaan Datadan Informasi, Khusnul Khotimah di Ponorogo, Sabtu (6/7/2024).
Baca Juga:
BPBD Ponorogo Pasang Alat Pendeteksi Longsor di Wilayah Rawan Pergeseran Tanah
Data pemilih yang telah diverifikasi sejauh ini mencapai 478.124 data pemilih atau sekitar 62 persen dari total keseluruhan jumlah data pemilih penduduk potensial pemilu (DP4), yakni 771.168 jiwa.
Petugas pemutakhiran data pemilih atau pantarlih kini terus melakukan coklit dari rumah ke rumah.
Pihaknya menargetkan sebanyak 771.168 jiwa akan selesai tercoklit sebelum tanggal 24 Juli atau batas akhir.
Baca Juga:
Kakanwil BPN Jatim Lampri, Didaulat Duduk Diatas Kepala Reok
Ia juga selalu berkoordinasi dengan PPK di setiap kecamatan untuk melaporkan hasil coklit setiap harinya.
Selain itu, Khusnul mengatakan jika Kecamatan Bungkal menjadi yang terendah dalam hasil prosentase coklit jika dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Ponorogo.
"Sebelum (tanggal) 24 (Juli) saya harap sudah selesai. Untuk per hari ini yang masih rendah di Kecamatan Bungkal sekitar 53 persen, yang lainnya sudah ada yang 60 dan di atas 60 persen," katanya.
Kendati masih ada daerah yang memiliki persentase yang rendah, Khusnul memastikan tidak ada kendala dalam pelaksanaan coklit yang dilakukan pantarlih.
Permasalahan datang justru dari sistemnya yang kerap mengalami down saat akan mengunggah data.
Meskipun demikian ia mengklaim hal tersebut tidak mengganggu pelaksanaan coklit.
"Kadang sempat down sistemnya, itu yang biasanya dikeluhkan oleh teman teman pantarlih. Tapi biasanya beberapa saat sudah normal lagi. Jadi bukan kendala yang berarti," katanya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]