Untuk itu, di debat publik ketiga nantinya, KPU Kabupaten Blitar berkaca dari pengalaman debat publik sebelumnya dan berharap agar pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar. Sebab, debat publik adalah sarana untuk penyampaian visi misi pasangan calon. Dengan itu, masyarakat bisa memahami langsung program dari pasangan calon tersebut.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar, terpaksa menghentikan debat publik kedua Pilkada 2024 yang diikuti dua pasangan calon (paslon) yang digelar pada Senin (4/11) malam. Hal ini karena ada protes dari pasangan calon nomor urut 1 Rijanto-Beky Herdihansah karena pasangan nomor urut 2 Rini Syarifah–Abdul Ghoni dituding membaca catatan saat penyampaian visi misi.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Pilkada 2024 ini kembali mempertemukan dua pasangan calon yang sama-sama pernah menjabat Bupati Blitar.
Rijanto sebelumnya adalah Bupati Blitar dan Rini Syarifah adalah rivalnya dalam Pilkada 2020. Hasil perolehan pasangan nomor urut satu (Rijanto-Marhaenis Urip Widodo) adalah 255.694 suara dan pasangan nomor urut dua (Rini Syarifah-Rahmad Santoso) adalah 365.365 suara.
Secara persentase, pasangan petahana kepala daerah di Kabupaten Blitar yakni Rijanto-Marhaenis Urip Widodo mencapai 41,16 persen dan pasangan Mak Rini-Rahmad Santoso mencapai 58,84 persen. Partisipasi masyarakat dalam pilkada mencapai 67,06 persen.
Baca Juga:
Partisipasi Rendah, Relawan RIDO Sebut KPU Jakarta Bermasalah
Di Pilkada 2024, keduanya sama-sama saling bertemu untuk bertarung kembali.
Pasangan Rijanto - Beky Hendriansyah diusung PDIP, Partai NasDem dan PAN serta delapan parpol non-parlemen. Kemudian, pasangan petahana Rini Syarifah dan Abdul Ghoni, yang didukung PKB, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP.
[Redaktur: Amanda Zubehor]