Lanjut Antoni mengatakan aspek keselamatan pelayaran harus yang paling utama. Oleh karena itu, sejumlah langkah antisipasi lainnya juga telah disiapkan dalam menghadapi lonjakan penumpang dan peningkatan pergerakan kapal laut, diantaranya dengan melakukan inspeksi keselamatan atau ramp check, dan mengoptimalkan pengoperasian kapal.
Antoni juga telah meminta operator pelayaran untuk mengantisipasi daerah-daerah yang berpotensi mengalami lonjakan penumpang yang signifikan, dengan melakukan re-routing kapal-kapal ke daerah yang penumpangnya padat. Sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya kelebihan muatan kapal yang dapat membahayakan keselamatan.
Baca Juga:
Bawaslu Sumenep Perpanjang Pendaftaran Rekrutmen Petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara
Dengan tingginya animo masyarakat untuk mudik pada tahun ini, Ia kembali mengingatkan agar para Unit Pelaksana Teknis melakukan sosialisasi yang masif terkait ketersediaan tiket mudik gratis.
“Masyarakat harus paham langkah-langkahnya seperti apa sehingga dapat terhindar dari para calo yang memanfaatkan momen mudik ini,” kata Antoni.
Antoni menambahkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub menyebutkan, akan terjadi lonjakan pemudik pada 2024.
Baca Juga:
Demi Dapat Vespa, Ibu di Sumenep Srahahkan Anak untuk Diperkosa Oknum Kepala Sekolah
Jika pada 2023 tercatat 123,8 juta warga negara Indonesia melakukan mudik, kata Antoni, maka pada 2024 diperkirakan angkanya melonjak menjadi 193,6 juta pemudik atau meningkat sekitar 55 persen dari tahun sebelumnya.
“Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 8 April 2024 dengan perkiraan 26,6 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik. Sedangkan arus balik diperkirakan pada 14 April 2024 dengan 41 juta pergerakan masyarakat kembali dari kampung halaman,” kata Antoni.
[Redaktur: Amanda Zubehor]