WahanaNews-Jatim | Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar silaturahmi dan halal bihalal bersama mitra bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Saat silaturahmi Khofifah menargetkan rasio elektrifikasi di Jatim mencapai 100% pada tahun 2024.
"Kita terus bekerja dan berupaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Terpencil dan berpenghuni yang belum mendapatkan aliran listrik dari PLN," ujar Khofifah di Grahadi, Jumat (28/4/2023).
Baca Juga:
PLN Menginisiasi Transisi Energi dengan Beralih ke Kendaraan Listrik
Khofifah membeberkan saat ini realisasi rasio elektrifikasi di Jawa Timur saat ini telah mencapai 99,36 persen. Ia optimos rasio elektrifikasi akan rampung 100% di tahun 2024 mendatang.
Mantan Mensos RI ini juga mengatakan elektrifikasi sendiri sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Saat ini semua aspek seperti ekonomi, pendidikan dan kegiatan sosial lain sangat membutuhkan aliran listrik. Untuk itu pihak Pemrov sangat memprioritaskan program elektrifikasi tersebut.
Khofifah juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran mitra ESDM yang bekerja non stop melayani warga selama mudik lebaran 2023 ini.
Baca Juga:
HUT Jatim, Khofifah Puji Karya Mural Siswa SMA/SMK/SLB Pecahkan MURI
"Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Dinas ESDM bersama Mitra ESDM yang telah bekerja 24 jam non stop memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat. Allhamdulillah di Bulan Suci Ramadhan pasokan listrik tetap terjaga sehingga tidak ada pemadaman bagi masyarakat yang sedang menjalankan ibadah," ungkapnya.
Ketum PP Muslimat NU imi menyatakan, bahwa Mitra ESDM ini menjadi mitra strategis dalam membangun ketahanan energi di Jatim. Salah satunya bersinergi dalam penyediaan aliran listrik bagi masyarakat kurang mampu di banyak titik di 38 kabupaten/kota.
Sementara Kadis ESDM Jatim Nurkholis mengatakan Halal Bihalal ini sengaja dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi karena banyak dari Mitra dari Dinas ESDM Jatim yang diyakini belum pernah menginjakkan kaki di Grahadi.