WahanaNews-Jatim | Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyiapkan santunan khususnya untuk korban meninggal dunia bencana longsor akibat banjir lahar dingin di Lumajang.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jatim, kami menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya para korban longsor," kata Khofifah melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Baca Juga:
Gubernur Jatim Khofifah Ucap Terima Kasih pada PAN, Dukungan Tanpa Mahar
Terdata bencana longsor yang terjadi di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo pada 7 Juli kemarin mengakibatkan tiga korban meninggal dunia.
Tiga korban tersebut merupakan satu keluarga atas nama Galih Adi Perkasa, usia 23 tahun, Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4 bulan). Selain itu, juga mengakibatkan 1 rumah rusak sedang.
Gubernur Khofifah mendoakan, almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan serta kesabaran.
Baca Juga:
Gubernur Khofifah Ajak Pecinta Fotografi Melihat dan Promosikan Keindahan Jawa Timur
Kepada para korban meninggal, Mantan Menteri Sosial itu telah menyiapkan santunan duka senilai Rp10 juta per jiwa yang akan diserahkan kepada ahli waris.
"Insya Allah besok pagi, Minggu, 9 Juli, saya bersama tim Pemerintah Provinsi Jatim akan melakukan takziah dan menyerahkan santunan duka kepada ahli waris," ujarnya.
Di lokasi bencana besok, Gubernur Khofifah juga akan mengunjungi masyarakat sekitar yang terdampak.
Tercatat sebanyak 571 jiwa mengungsi di beberapa titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro Lumajang. Antara lain di Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, Komunitas Rumah Wani Gosong Desa Jarit, Balai Desa Tambakrejo, Balai Desa Pronojiwo, dan rumah warga di Patung Salak.
Gubernur Khofifah mengungkapkan untuk mencukupi pangan masyarakat terdampak yang mengungsi, Tagana Jatim mendirikan Dapur Umum di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro Lumajang.
"Untuk mendampingi dan membantu masyarakat di pengungsian, telah diterjunkan sebanyak 60 orang relawan yang terdiri dari Tagana, kampung siaga bencana dan aparat desa," ucapnya.[ss]