WahanaNews-Jatim | Banjir lahar dingin Gunung Semeru mengakibatkan gangguan kelistrikan, terhitung sejak hari Jumat (7/7) pukul 14.35 WIB. Ini karena, 6 tiang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) di Desa Tumpeng patah dan hanyut akibat banjir bandang.
Saat ini, kondisi lokasi gangguan sudah mulai dapat diakses. Tim PLN bergerak melakukan lokalisir dan perbaikan jaringan di Desa Curah Kobokan. PLN melakukan manuver jaringan untuk mempercepat pemulihan sistem kelistrikan penyulang Pronojiwo.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Akibat 6 tiang SUTM di Desa Tumpeng hanyut dan patah menyebabkan 134 gardu yang menyuplai pelanggan di Desa Sidomulyo, Desa Pronojiwo, Desa Supiturang, Desa Sumberurip, Desa Taman Ayu, Desa Oro-oro Ombo, Desa Kaliuling, Desa Purorejo, Desa Tempurejo, Desa Tempursari, Desa Pundungsari, Desa Bulurejo, Desa Sidomukti, Desa Tegalrejo, Dusun Licin terdampak.
"Siang ini tim mulai bergerak, alhamdulillah progress 62%, sebanyak 84 gardu distribusi sudah kembali menyala," terang Manager PLN UP3 Jember Dasih Listyanto, Sabtu (8/7/2023).
Tercatat hingga pukul 14.25 WIB, sebanyak 84 gardu distribusi yang menyuplai 22.032 pelanggan telah berhasil dipulihkan. Tim PLN juga terus bergerak menormalkan 50 gardu distribusi lainnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dukungan dan permohonan doa untuk upaya pemulihan.
"Karena keterbatasan akses dan hujan di lokasi, PLN akan mengupayakan pemulihan secepatnya paling lambat 2x24 jam hingga Minggu (9/7). Mohon doanya semoga dapat pulih secepatnya," terang Khofifah dalam laman media sosialnya.
PLN pun terus menyalurkan bantuan secara bertahap kepada warga terdampak bencana di Desa Tumpeng dan Desa Jarit. Kebutuhan logistik, pakaian, kasur lipat, pampers bayi, selimut hingga peralatan mandi terus didistribusikan sejak Jumat (7/7) malam.[ss]