Disamping itu, trotoar yang dibangun di kota Madiun juga multi fungsi. Selain digunakan pejalan kaki, dibawah trotoar yang telah dipasang box culvert juga difungsikan sebagai penampung air.
"Jadi kita dulu setiap tahun kan mesti yang dihadapi bencana air, Madiun banjir. Tapi dua tahun ini sudah nggak ada. Itu salah satu teknik yang kita lakukan. Air itu tetap ada, tapi tidak di permukaan yang menimbulkan genangan, tapi kita taruh dibawah (trotoar) semua," ungkapnya.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Maidi menyebut, pembangunan yang dikerjakan di Kota Madiun seluruhnya ramah lingkungan. Namun ia tidak bisa menampik jika volume air kiriman dari lereng Wilis mengalami peningkatan seiring curah hujan yang tinggi, maka banjir pun tidak bisa dihindari.
"Kita itu di dataran rendah. Maka kondisi ini yang perlu kita siapkan. Apalagi prakiraan cuacanya tadi seperti itu," pungkasnya. [non]