Jatim.WahanaNews.co, Ponorogo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menyatakan bahwa sejumlah perangkat pendeteksi longsor telah dipasang oleh tim PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) di beberapa wilayah rawan longsor untuk mengantisipasi pergeseran tanah.
"Perangkat yang dipasang untuk mendeteksi longsor namanya Landslide Early Warning System( LEWS). Sudah dipasang sejak beberapa pekan lalu dan sekarang difungsikan," kata Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun di Ponorogo, Sabtu (28/9/2024).
Baca Juga:
Kakanwil BPN Jatim Lampri, Didaulat Duduk Diatas Kepala Reok
Ada enam titik di tiga kecamatan yang akan dipasangi alat pendeteksi dini tanah longsor tersebut, di antaranya Kecamatan Sawoo, Pulung dan Slahung.
Keenam titik tersebut yakni dua LEWS masing masing berada di Desa Sriti dan Desa Tempuran Kecamatan Sawoo. Lalu satu alat di Desa Bekiring, Kecamatan Pulung dan satu alat di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung.
"Hasil asesmen dari PVMBG dan BPBD, lokasi yang dipasangi LEWS berpotensi mengalami tanah gerak ketika musim hujan," ungkap Masun, Kamis (12/9/2024).
Baca Juga:
KPU Ponorogo Terima 2.845 Kotak Suara untuk Pilkada 2024 Tahap Pertama
Masun menambahkan pemasangan LEWS ditargetkan selesai pada pekan ini. Pihaknya menjelaskan LEWS merupakan alat yang memberikan peringatan dini akan kejadian tanah longsor sesegera mungkin kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana longsor atau gerakan tanah.
Alat ini menjadi salah satu alat mitigasi yang dipasang Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Daerah-daerah yang dipasang alat LEWS punya potensi serta memiliki riwayat terkait kebencanaan khususnya tanah longsor," imbuhnya.