WahanaNews-Jatim | Bapenda Jatim membantah pungutan liar (pungli) yang ditemukan oleh Ombudsman Jatim dilakukan oleh petugas dari Bapenda. Bapenda hanya berurusan dengan uang pembayaran pajak saja, bukan dengan formulir.
"Bapenda hanya pembayaran pajak saja. Sedangkan yang registrasi, identifikasi bukan ranahnya Bapenda. Monggo di kepolisian, di Samsat itu ada Bapenda, kepolisian, Jasa Raharja. Di Bapenda hanya menerima pembayaran pajak. Perkara lain bukan kami, kami sudah konfirmasi ke Dirlantas," ujar Kepala Bapenda Jatim, Abimanyu Ponco Atmojo kepada awak media, Rabu (21/9/2022).
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Abimanyu menerangkan alur pekerjaan di Samsat adalah petugas dari Bapenda hanya menerima pembayaran di loket. Setelah itu uang disalurkan ke Bank Jatim.
"Jadi Bapenda itu hanya menerima uang pembayaran pajak, langsung masuk ke Bank Jatim. Yang kedua di dalam STNK itu Jasa Raharja dompleng. Lah sebelum bayar pajak itu ada ketentuan yang harus dipenuhi ada registrasi, identifikasi, itu bukan Bapenda, monggo ke kepolisian," kata Abimanyu.
"Porsinya jelas di Samsat. Kalau Bapenda, yang penting uang pembayaran pajak masuk, PAD (pendapatan asli daerah) meningkat. Kalau persyaratannya kami tahu, ketentuan identifikasi, registrasi dimulai dari pihak Polri. Begitu selesai, persyaratan lengkap, wajib pajaknya bayar. Yang saya tahu itu," sambungnya.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Abimanyu mengaku baru tahu adanya kasus pungli di salah satu Samsat di Kota Surabaya temuan Ombudsman Jatim. Sebab, Bapenda tidak terlibat langsung dalam pungli itu.
"Kami tidak tahu, karena Bapenda tidak di lapangan. Kita loket ada bagian Bapenda, kita bagian menerima uang (bayar pajak) dan langsung disetor ke Bank Jatim," ungkapnya.
"Formulir itu termasuk registrasi, kalau itu saya malah, urusan saya di pembayaran pajak. Bukan kewenangan saya, formulir itu bukan yang mengeluarkan Bapenda. Satu atap punya peran masing-masing," lanjutnya.