WahanaNews-Jatim | Pemerintah Kota Surabaya berencana menggandeng BUMD dan BUMN untuk ikut dalam kegiatan Bakti Sosial Layanan Terintegrasi yang digelar serentak setiap bulan pada 31 kecamatan Kota Pahlawan, Jawa Timur.
Camat Genteng Muhammad Aries Hilmi di Surabaya, Minggu, mengatakan untuk pelaksanaan baksos di Kecamatan Gubeng, pihaknya berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak, mulai perangkat daerah Pemkot Surabaya, Kader Surabaya Hebat (KSH), PKK Kota Surabaya, BPJS Kesehatan, hingga UMKM.
Baca Juga:
Pemkot Surabaya Siapkan 1.000 Undangan Ikut Upacara HUT ke-78 RI
"Kami juga berencana untuk menggandeng RPH (Rumah Potong Hewan) maupun PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan PLN (Perusahaan Listrik Negara) di Kota Surabaya dalam gelaran Baksos Layanan Terintegrasi di bulan depan. Sebab, kami mencoba memberikan solusi terkait permasalahan masyarakat dan bisa diselesaikan dalam satu lokasi," kata Aries.
Aries mengatakan pihaknya telah menggelar Baksos Layanan Terintegrasi di Jalan Genteng Sidomukti Surabaya pada 22 Juli lalu.
Pada baksos tersebut disediakan berbagai macam pelayanan mulai dari konsultasi kesehatan, pengobatan gratis, pelayanan perangkat daerah (PD), konsultasi keluarga berencana (KB), informasi ketenagakerjaan, layanan izin mendirikan bangunan (IMB) dan Surat Keterangan Rencana Kota (SKRK), layanan administrasi kependudukan (adminduk) dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Baca Juga:
Cegah Stunting, Pemkot Surabaya Bakal Dirikan Sekolah Orang Tua Hebat di 153 Kelurahan
"Alhamdulillah sampai pukul 10.30 WIB, sudah 250 peserta yang telah memanfaatkan layanan kesehatan. Jika ditotal sudah mencapai 300 peserta yang memanfaatkan pelayanan publik lainnya," kata dia.
Aries mengatakan, antusiasme warga Surabaya terhadap Baksos Layanan Terintegrasi cukup tinggi. Hal ini mengingat juga lokasi pelaksanaan baksos berada di tengah Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan Bakti Sosial Layanan Terintegrasi ini sengaja digelar untuk mendekatkan pelayanan pemerintah kota kepada warga, baik itu pelayanan kesehatan, perizinan, hingga pelayanan publik lainnya.
Makanya, ketika warga tidak punya waktu untuk mengurus pelayanan di hari aktif karena bekerja, maka mereka bisa memanfaatkan acara ini karena sudah dekat dengan rumahnya.
"Acara semacam ini sudah kami mulai pada HJKS (Hari Jadi Kota Surabaya) pada Mei lalu, dan ini terus kami lanjutkan. Jadi, momen HJKS itu menjadi titik awal program ini, dan pelayanan terintegrasi ini akan terus kami lanjutkan setiap bulan sekali," kata Eri. [afs]