Syahrul Munir menambahkan, ketupat itu dimasak oleh warga. Ada yang bagian masak ketupat, sayur maupun opor ayam. Ada juga yang membuat minuman untuk dibagikan kepada seluruh pengunjung.
"Kami sediakan hampir 1.000, tapi ini terus mengalir bantuannya. Antusiasme luar biasa, ada yang mengirimkan ketupat, sayur, minuman dan lainnya. Semua partisipasi masyarakat untuk semakin memeriahkan Hari Raya Idul Fitri," katanya.
Baca Juga:
Program GPM dan Operasi Pasar Kediri Efektif Tekan Harga Bahan Pokok
Sementara itu, salah seorang warga yang ikut merayakan Lebaran Ketupat ini, Fani mengaku senang. Ia adalah pendatang baru di daerah ini, namun sangat suka dengan budaya di lingkungan rumahnya.
"Saya baru pertama ikut Lebaran Ketupat ini. Acaranya seru dan bisa bertemu dengan tetangga banyak. Bisa makan ketupat juga," kata Fani, warga Kelurahan Pojok, Kota Kediri.
Warga lainnya Rozak mengaku ia singgah ke tempat ini setelah ada ramai-ramai orang di jalan. Ia dipersilakan untuk singgah oleh panitia yang ada di di tepi jalan.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Kediri Ajukan Empat Raperda untuk Dibahas di DPRD
Dirinya juga sedang dalam perjalanan dari Tulungagung ke Surabaya. Ia bersyukur bisa makan ketupat dan gratis. Apalagi dirinya juga sudah lama tidak makan ketupat, sehingga bisa sebagai pengobat rindu.
"Di rumah tidak masak ketupat dan pas kebetulan lewat ada kegiatan ini. Akhirnya makan ketupat gratis," kata pria asal Tulungagung ini.
Sementara itu, warga terus memadati lokasi halaman Masjid Al Ahmad, Kelurahan Pojok, Kota Kediri tersebut. Panitia juga selalu mengajak bagi siapa saja untuk singgah menikmati makan ketupat.