JATIM.WAHANANEWS.CO, Surabaya - Pada Rabu, 12 Februari 2025, kelas 2B SD Muhammadiyah 4 Surabaya kedatangan tamu spesial dari wali murid dalam acara Guest Teacher.
Pada kesempatan ini yang menjadi Guest Teacher adalah wali murid dari Ananda Dewa Agung Alfiano Bramantyo, yakni ibu Inggrit Puspitasari Anthonius.
Baca Juga:
Sampah Bukan Lagi Limbah, Ciamis Bukukan Rekor Daur Ulang Tertinggi di Indonesia
Materi guest teacher bertema “Rekayasa Teknologi Daur Ulang dan Pemanfaatannya.” Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan siswa pada konsep daur ulang serta bagaimana memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sesi ini, Ibu Inggrit menjelaskan pentingnya mendaur ulang sampah agar tidak mencemari lingkungan. Beliau juga menunjukkan berbagai teknologi sederhana yang bisa digunakan untuk mengubah barang bekas menjadi sesuatu yang berguna.
Salah satu contoh yang diberikan adalah cara membuat celengan dari botol plastik bekas serta tempat pensil dari kardus bekas tisu. Siswa sangat antusias mengikuti guest teacher ini.
Baca Juga:
Peduli Lingkungan, PLN Sediakan Mesin Penampung Botol Plastik dan Baju Bekas
Setelah sesi penjelasan, para siswa diajak untuk langsung mempraktikkan pembuatan barang daur ulang. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan bahan bekas seperti botol plastik, kardus, spidol dan kertas.
Dengan bimbingan Ibu Inggrit dan beberapa wali murid yang turut hadir, siswa berhasil menciptakan berbagai karya unik, seperti celengan dari botol plastik dan tempat pensil dari kardus bekas tisu.
Kegiatan ini tidak hanya melatih kreativitas mereka, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
Banyak siswa yang merasa bangga dengan hasil karyanya dan berjanji akan terus menerapkan prinsip daur ulang di rumah. Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama.
Melalui kegiatan guest teacher ini, siswa kelas 2B tidak hanya mendapatkan wawasan baru tentang rekayasa teknologi daur ulang, tetapi juga terinspirasi untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Diharapkan, pengalaman ini akan mendorong mereka untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan barang bekas serta menerapkan gaya hidup ramah lingkungan sejak dini.
[Redaktur: Amanda Zubehor]