Salah satu konsentrasinya terhadap anak sehingga seluruh pelayanan kesehatan memperhatikan sisi emosional.
"Layanan kesehatan di Kota Surabaya juga berupaya mengedukasi masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk optimalisasi tumbuh kembang anak," ucapnya.
Baca Juga:
Wali Kota Surabaya Mediasi Polemik Sekolah Petra dan Warga Tompotika
Kemudian upaya tindak lanjut integrasi juga melalui pengaktifan kembali Puskesmas Pembantu (Pustu) di setiap kelurahan.
Pemkot, kata dia, punya komitmen bahwa setiap proses deteksi dini harus dilakukan cepat sehingga pola penanganan bisa segera diberikan.
"Pustu ini membina Posyandu Keluarga yang melayani skrining untuk anak-anak hingga lansia. Prinsipnya tidak menunggu sakit baru berobat," ujarnya.
Baca Juga:
DPP PKS Dukung Eri Cahyadi pada Pilkada 2024 Setelah Terima SK Pencalonan
Terpisah, Pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur Isa Ansori mengatakan deteksi dini pada persoalan tumbuh kembang menegaskan komitmen Surabaya sebagai Kota Layak Anak.
Dia berharap Wali Kota Eri Cahyadi dapat menyampaikan komitmen ini kepada pemerintah pusat dan negara-negara dunia sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional 2024.
"Surabaya siap menjadi bagian dari kota-kota di dunia yang peduli pada persoalan anak-anak," ucapnya.