WahanaNews-Jatim | Merintih tapi tidak ada luka ataupun sakit yang di derita, itulah yang di rasakan oleh sebagian besar petani di Pacitan, Jawa Timur. Namun merintih nya petani di Pacitan di sebabkan karena adanya hama tikus yang semakin membuat miris penghasilan dari pertanian.
Jenis hewan omnivora ini dalam semalam mampu memporak-porandakan segala jenis tanaman milik petani di Pacitan. Bahkan berbagai macam tindakan sudah di lakukan namun hasilnya masih saja tidak memuaskan.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Berbagai jenis tanaman dari jagung, kacang tanah, padi, umbi dan lain-lain. Selalu menjadi hidangan lezat bagi tikus di setiap malamnya.
Selama ini kaum petani hanya mampu memasang perangkap dan juga menggunakan racun tikus sebagai alat pembasmi. Tak sedikit pula modal yang di keluarkan nya meskipun hasil belum memuaskan namun setidaknya mereka berusaha mempertahankan cadangan pangan.
Tarjito (58), Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di wilayah Kebonagung, membenarkan bahwa saat ini petani memang sedang di buat pusing oleh hama tikus.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
"Memang benar, kami sebagai petani merasa sangat terganggu untuk memperoleh hasil pertanian yang bagus, karena kami masih terkendala dengan hama tikus yang semakin hari semakin banyak dan semakin menghabiskan tanaman kami, berbagai upaya telah kami lakukan dengan semampunya. Bahkan modal yang kami keluarkan pun juga tidak sedikit,"Ungkapnya pada Kontributor WahanaNews Senin, 22/11.
"Ini sudah tidak bisa di sepelakan lagi, memang sih Hanya tikus, tapi bila tanaman kami setiap malam selalu di serang oleh hama itu, Lama-lama kita mau makan apa. Saat ini kami benar-benar merintih," Imbuhnya.
Efek yang di timbulkan oleh rakusnya tikus tidaklah hanya pada tanaman saja, tapi juga pada postur tanah yang semakin hari di gali oleh ratusan tikus yang menyebabkan terjadinya tanah longsor, meskipun tidak berskala besar.