WahanaNews-Jatim | PT PLN (Persero) memberikan bantuan pasang baru listrik gratis kepada 988 rumah tangga tidak mampu di Jember, Jawa Timur, sebagai bentuk dukungan atas program pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Direktur Ritel dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti dalam keterangannya di Surabaya, Minggu, mengatakan pemasangan tersebut merupakan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga:
4 Tips Listrik Aman Saat Liburan
"Program BPBL ini menjadi bukti komitmen PLN untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu dan listrik untuk kehidupan yang lebih baik," ujar Edi.
Pada tahun 2022 sebanyak 18.071 rumah tangga tidak mampu di Jawa Timur mendapat bantuan sambungan listrik gratis. Dari jumlah tersebut, sebanyak 988 sambungan rumah tangga berlokasi di Kabupaten Jember yang tersebar pada 21 kecamatan.
"Ini juga merupakan satu dari sekian upaya pemerataan akses listrik ke seluruh nusantara untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Berkat konsistensi pemerintah dan PLN melalui berbagai program elektrifikasi yang digagas, hingga Semester I 2023 rasio elektrifikasi nasional telah mencapai angka 97,68 persen dan Provinsi Jawa Timur semester 1 2023 telah mencapai 99,57 persen," ujarnya.
Baca Juga:
Dugaan Pencurian Listrik di Rest Area Tol Medan-Binjai: Misteri di Balik Pemutusan dan Penyambungan Ulang Arus Listrik
General Manager PLN UID Jawa Timur Agus Kuswardoyo mengatakan telah terpasang bantuan pasang baru listrik gratis di 37 RT tidak mampu di Kecamatan Sumberjambe.
Warga penerima program BPBL akan mendapatkan bantuan instalasi listrik rumah berupa tiga titik lampu dan satu kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), biaya pasang baru dan token listrik perdana.
Direktur Pembina Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar menjelaskan pentingnya listrik sebagai kebutuhan dasar dan keterjangkauannya di wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) menjadi landasan penyelenggaraan program ini.