WahanaNews-Jatim| PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi(UID)Jawa Timur mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) Kanzy Pasuruan guna menambah pasokan energi bersih untuk sistem kelistrikan di wilayah tersebut.
"Dengan beroperasinya PLTM Kanzy menambah pembangkit energi baru terbarukan (EBT) menjadi 16 dari total 32 pembangkit yang ada. Selaras dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan bauran EBT menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," kata General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran di Surabaya, Selasa.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Lasiran menjelaskan pembangkit yang terletak di wilayah Gunung Baung ini berkapasitas 2 x 1,25 megawatt(MW) dan mampu menyuplai 10 ribu lebih pelanggan.
Saat ini PLTM menjadi pilihan utama dalam meningkatkan kebutuhan listrik masyarakat dengan menggunakan sumber air sebagai energi alternatif.
Lebih lanjut, kata Lasiran, PLTM merupakan pembangkit yang berskala kecil. Prinsip dasar PLTM adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
"Saat ini, sistem kelistrikan Jawa Timur disuplai lima PLTM yang dikelola sendiri maupun yang berasal dari Independent Power Producer (IPP) diantaranya yakni PLTM Lodagung berkapasitas 2 x 0,65 MW, PLTM Taman Asri 1,17 MW, PLTM Ampel Gading 2 x 5 MW, PLTM Sampean Baru 1,85 MW, dan yang baru Comissioning Operation Date (COD) ada PLTM Kanzy ini," ujarnya.
Pada tahun ini pula, PLN sedang dalam proses konstruksi PLTM Sumber Arum 2 berkapasitas tiga MW dan PLTM Bayu berkapasitas 3,6 MW di Banyuwangi.
"Untuk menyukseskan NZE ini, PLN pun melakukan kajian untuk potensi pengembangan EBT di Jawa Timur. Pengembangan EBT dirancang dengan tetap mempertimbangkan supply and demand, potensi energi terbarukan setempat, keekonomian, keandalan, ketahanan dan kesinambungan sistem energi nasional," katanya.