Sementara itu, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi menjelaskan dalam aplikasi itu juga akan tersaji data berupa inventarisasi emisi gas rumah kaca (GRK) scope 1 (emisi langsung), scope 2, dan scope 3 (emisi tidak langsung).
Kemudian, perdagangan emisi dan offset karbon, aksi mitigasi perubahan iklim, dan aksi adaptasi perubahan iklim di lingkungan PLN Grup.
Baca Juga:
PLN Perkuat Kemitraan Internasional untuk Dorong Energi Hidro Nasional
Dalam melaksanakan perdagangan karbon, Evy mengatakan PLN berpedoman pada peraturan implementasi nilai ekonomi karbon (NEK) dan saat ini, PLN memiliki setidaknya lima entitas perusahaan yang berperan dalam implementasi NEK sebagai bagian dari pengembangan bisnis perusahaan.
Kelima entitas tersebut, yakni PT PLN Indonesia Power (IP) dan PT PLN Nusantara Power (NP) yang berperan sebagai pelaku perdagangan karbon, PT PLN Icon Plus sebagai penyedia dan pengembang platform perdagangan karbon, PT Energy Management Indonesia (EMI) sebagai management office perdagangan karbon, dan PLN Pusat Sertifikasi (Pusertif) sebagai lembaga validasi dan verifikasi.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarti menyampaikan penyelenggaraan NEK dilakukan untuk mendukung pencapaian target NDC. Perdagangan karbon tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga ke luar negeri.
Baca Juga:
Kolaborasi Inklusif PLN Kembangkan Teknologi Hidrogen untuk Lautan Ramah Lingkungan
"Untuk itu, perlu disusun skema perdagangan karbon luar negeri yang dapat mengakomodasi pasar wajib dan pasar sukarela dalam upaya mendorong mobilisasi pendanaan internasional untuk mitigasi iklim. Selanjutnya, PLN diharapkan bisa menjadi penyuplai utama offset karbon dari pembangkit EBT," ujar Nani.
Sedangkan, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan apa yang dilakukan oleh PLN dengan meluncurkan aplikasi PLN Climate Click juga sebagai upaya kolektif dan kolaboratif dalam upaya penanganan perubahan iklim.
"Hal tersebut juga mendapat respons positif, di mana PLN nantinya dapat berperan sebagai supply management office untuk perdagangan karbon di sektor energi," kata dia.[ss]