Jatim.WahanaNews.co, Kota Madiun - PT Pertamina (Persero) Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menambah pasokan elpiji tabung 3 kilogram di wilayah Madiun Raya guna menghadapi kenaikan permintaan konsumen menjelang Idul Adha 2024.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus Ahad Rahedi dalam keterangannya di Madiun, Senin mengatakan pihaknya menambah pasokan elpiji tabung 3 kilogram sebesar 1,79 juta tabung atau sebesar 136,6 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian pada bulan Juni sebesar 1,31 juta tabung elpiji 3 kilogram atau 3.946 Metrik Ton per hari.
Baca Juga:
KPU Situbondo Siap Libatkan 7.703 Penyelenggara dalam Pilkada Serentak 2024
"Dari jumlah tersebut, enam kabupaten/kota se-Madiun Raya mendapat alokasi tambahan 185.680 tabung. Tambahan tabung elpiji 3 kilogram itu diharapkan memberikan rasa aman masyarakat pada momentum Idul Adha 2024," ujarnya.
Pihaknya memprediksi permintaan elpiji 3 kilogram subsidi akan meningkat. Dengan adanya penambahan jumlah stok tabung di masyarakat, harapannya tidak ada celah oknum mengambil keuntungan dengan memanfaatkan situasi.
"Sebelum dan sesudah Idul Adha kami akan terus menambahkan suplai elpiji 3 kilogram subsidi di seluruh wilayah Jawa Timur, secara periodik melihat prediksi tingginya konsumsi serta tradisi di masing-masing daerah. Tentunya besaran tambahan di masing-masing kota/kabupaten akan menyesuaikan itu," katanya.
Baca Juga:
KPU Bojonegoro Siap Distribusikan Logistik Pilkada 2024 Bersama PT Pos Indonesia
Ahad menjelaskan, Jawa Timur ditopang tiga "supply point" elpiji yakni Gresik, Surabaya, dan Banyuwangi dengan stok elpiji Jawa Timur mencapai 19.737 Metrik Ton. Adapun konsumsi rata-rata normal harian mencapai 3.946 metrik ton per hari.
Ia juga mengimbau masyarakat membeli elpiji 3 kilogram di pangkalan Pertamina untuk mendapatkan harga sesuai HET Rp16.000 per tabung dan stok tersedia.
"Stoknya masih dalam kategori aman atau masih mampu menampung lonjakan konsumsi hingga 5 kali lipat," kata Ahad.
Meskipun stok melimpah, penyaluran ke masyarakat menyesuaikan kuota masing-masing kabupaten kota yang ditetapkan pemerintah. Sehingga penambahan pasokan tersebut juga sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah masing-masing.
[Redaktur: Amanda Zubehor]