WahanaNews-Jatim | Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat perekonomian di wilayah tersebut berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp735,70 triliun atau meningkat Rp22,9 triliun setara 2,66 persen pada Triwulan II Tahun 2023.
Kepala BPS Jatim Zulkipli dalam keterangannya di Surabaya, Senin, mengatakan, sebelumnya, pada Triwulan I Tahun 2023, perekonomian Jawa Timur berdasarkan PDRB ADHB mencapai Rp712,80 triliun.
Baca Juga:
Pemutilasi Mayat dalam Koper Ditangkap, Fakta Baru soal Status Pernikahan Terbongkar
Sementara, PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) pada Triwulan II Tahun 2023 mencapai Rp460,99 triliun, sedangkan pada Triwulan I di angka Rp449,03 triliun.
"Jika dilihat secara tahunan (yoy) pada periode Triwulan-II 2022 ke 2023, meningkat Rp56,71 triliun, dari sebelumnya Rp678,99 triliun ke Rp735,70 triliun atau naik 5,24 persen. Jadi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara kumulatif sampai Triwulan II Tahun 2023 mencapai 5,10 persen," ucapnya.
Zulkipli menjelaskan, secara triwulan dan struktur, ada sejumlah sektor yang memiliki kontribusi terbesar atas pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur, di antaranya industri pengelolaan, perdagangan, pertanian, konstruksi dan akomodasi makan minuman.
Baca Juga:
Terungkap! Pelaku Mutilasi Mayat dalam Koper Merah Seorang Penjual Mobil Bodong
"Industri pengelolaan mencapai angka 30,17 persen, perdagangan 18,75 persen, pertanian 11,82 persen, konstruksi 8,59 persen dan akomodasi makan minum 5,83 persen," katanya.
Namun, lanjut dia, jika dilihat secara pertumbuhan ada tiga sektor yang utama yakni pertanian di angka 13,15 persen kemudian transportasi dan pergudangan yang mencapai 7,90 persen dan terakhir di sektor infokom yakni 2,93 persen.
"Sementara sektor yang mengalami kontraksi di lapangan usaha, jasa pendidikan dan pengadaan listrik gas," tuturnya.