Jatim.WahanaNews.co, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyalurkan bantuan beras kepada 778 keluarga penerima manfaat, masing-masing sebanyak 10 kilogram, di tiga desa pada tahap 3 alokasi bulan Oktober 2024.
Pjs Bupati Sidoarjo, Muhammad Isa Anshori, di Sidoarjo, Selasa (8/10/2024), penyerahan bantuan beras dilakukan di tiga desa, yaitu Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo dengan 282 KPM, Desa Segodobancang Kecamatan Tarik dengan 229 KPM dan Desa Gedangrowo, Kecamatan Prambon 267 KPM.
Baca Juga:
Kantor Imigrasi Surabaya Tindak Tegas WNA Rusia atas Pelanggaran Keimigrasian
"Data penerima manfaat ini diperoleh melalui verifikasi Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial supaya bantuan ini tepat sasaran," katanya.
Ia mengemukakan pentingnya monitoring untuk memastikan bantuan ini benar-benar sampai kepada yang berhak dan berjalan sesuai prosedur.
"Penyaluran bantuan pangan beras ini sangat penting, terutama di tengah kondisi harga beras yang terus melonjak. Kami ingin memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran dan dapat meringankan beban masyarakat, khususnya di desa-desa yang terdata," tuturnya.
Baca Juga:
Tragedi Banana Boat di Trenggalek: Pasutri Pingsan, Suami Meninggal Dunia
Proses distribusi bantuan ini, kata dia, dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo.
Ia mengatakan transparansi dan akurasi dalam pendataan penerima bantuan menjadi fokus utama dalam program ini.
"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang benar-benar membutuhkan yang tertinggal. Oleh karena itu, pendataan dan pengawasan harus dilakukan dengan cermat," katanya.
Menurutnya, program ini dinilai sebagai langkah konkret pemerintah dalam meringankan beban ekonomi masyarakat dan menjaga stabilitas pangan di tengah situasi ekonomi yang menantang. Dengan adanya bantuan ini, pemerintah berharap bisa membantu menekan inflasi dan menjaga kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu dan bisa menjaga stabilitas harga pangan di tengah situasi sulit.
"Bantuan beras ini diharapkan bisa menjadi solusi sementara bagi warga yang mengalami kesulitan ekonomi akibat lonjakan harga bahan pokok. Semoga program ini bisa membantu KPM dalam menghadapi tekanan ekonomi sehari-hari," ucapnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]