Jatim.WahanaNews.co, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendorong petani setempat menerapkan konsep pertanian terintegrasi atau integrated farming system dengan memanfaatkan keterkaitan antara tanaman pangan dan ternak serta perikanan untuk mendukung produksi pertanian dalam satu lahan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mencontohkan salah seorang petani di Desa Temuguruh Kecamatan Sempu, yakni Nuryanto berhasil mengembangkan pertanian terpadu.
Baca Juga:
Petani di Bojonegoro Mulai Beralih Pupuk Organik
"Ini contoh penerapan konsep pertanian yang berkelanjutan. Konsep pertanian terintegrasi seperti ini terbukti menguntungkan karena semua proses bertaninya saling berkaitan, antara tanaman pangan maupun peternakannya," kata Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Selasa (4/6/2024).
Bupati Ipuk berharap konsep pertanian terintegrasi yang dilakukan Nuryanto bisa diterapkan oleh kelompok tani di Banyuwangi, dan diharapkan pula ilmu pertaniannya ditularkan ke petani lainnya.
Pemkab Banyuwangi terus akan mendorong konsep pertanian terpadu karena dinilai lebih ramah lingkungan serta mampu menekan biaya produksi petani.
Baca Juga:
Dari Kotoran Kambing, Diolah Jadi Pupuk Organik, Hasilkan Cuan
"Dinas Pertanian dan Pangan juga telah memberikan pendampingan transfer ilmu dan teknologi kepada para petani, termasuk stimulan peralatan seperti chopper rumput untuk memudahkan membuat pakan fermentasi," kata Ipuk.
Sementara itu, petani di Desa Temuguruh, Nuryanto mengaky mengembangkan konsep pertanian terintegrasi di atas lahan miliknya seluas 7 hektare mengembangkan peternakan domba, budi daya lele, tanaman padi serta berbagai tanaman buah yang ditanam di pinggiran lahan.
"Ini sudah saya kembangkan sejak tahun 2021, dan awalnya terfikir ingin beralih ke pertanian organik agar sawah saya terjaga kelestariannya. Supaya tidak terkena bahan kimia terus," katanya.