Jatim.WahanaNews.co, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memanfaatkan momentum bulan puasa Ramadhan 1445 Hijriah untuk menggeliatkan perekonomian warga dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan menggelar "Festival Ngerandu Buko" yang berupa pasar takjil.
Ngerandu Buko berasal dari bahasa Osing (suku asli Banyuwangi), yang artinya menunggu waktu berbuka. Pasar takjil ini digelar sebulan penuh mulai pukul 15:00 WIB hingga 21:00 WIB.
Baca Juga:
Sandiaga Ajak Generasi Muda Maksimalkan Potensi Ekonomi Digital yang Semakin Luas
"Berburu takjil ini sudah menjadi tradisi kita saat Ramadhan. Momentum ini kami tangkap untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jatim, Rabu (13/3/2024).
Ia menyebutkan ada 1.354 pelaku UMKM terlibat dalam festival yang digelar serentak di 39 titik seluruh kelurahan dan desa-desa se-Banyuwangi, dimulai 12 Maret-9 April 2024.
Aneka kuliner dari makanan tradisional hingga makanan kekinian dijajakan di lokasi pelaksanaan pasar takjil, mulai dari dari makanan khas Banyuwangi, seperti patola, pisang precet, hingga aneka minuman segar seperti es blewah dan es teler dijual di sana.
Baca Juga:
Kemenparekraf-CTM 360 Bahrain Kolaborasi Perkuat Keamanan Ekonomi Digital
Selain aneka kuliner, sejumlah lokasi pasar takjil juga akan menyuguhkan atraksi bernuansa Islami untuk menghibur para pengunjung.
"Ini upaya memberikan ruang bagi pelaku UMKM agar mereka bisa meraih rezeki di bulan Ramadhan. Kami instruksikan kepada semua camat, lurah, hingga kepala desa, untuk memfasilitasi pasar takjil di wilayah masing-masing," kata Bupati Ipuk.
Tidak hanya pelaku usaha, lanjut Ipuk, namun banyak warga biasanya juga mengambil kesempatan ini untuk menambah pemasukan dengan menjual kuliner rumahan.