Jatim.WahanaNews.co, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa dukungan generasi muda dalam mengembangkan sektor pertanian sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan.
"Saat diskusi bareng Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (di Jakarta), kami sampaikan pentingnya regenerasi di sektor pertanian, karena kebutuhan pangan ini sifatnya sepanjang hayat," kata Bupati Ipuk dalam keterangannya di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
Baca Juga:
Menteri PPPA Kawal Kasus Kekerasan Anak di Banyuwangi
Untuk meningkatkan ketahanan pangan, lanjut dia, diperlukan pengelolaan yang baik dan dukungan dari anak-anak muda dan regenerasi di sektor pertanian ini penting terutama dalam aspek riset, inovasi teknologi hingga pemasaran digital.
Bupati Ipuk menyampaikan bahwa Pemkab Banyuwangi terus menggulirkan berbagai program pertanian utamanya regenerasi di sektor pertanian melalui Jagoan Tani.
Program Jagoan Tani, katanya, merupakan inkubasi bisnis berbasis pertanian ini untuk anak-anak muda Banyuwangi dengan menyediakan hadiah modal usaha.
Baca Juga:
DAMRI Hadirkan Transportasi untuk Antar Penari di Ajang Festival Gandrung Sewu 2024
Sejauh ini, menurut Ipuk, Banyuwangi terus menunjukkan capaian positif dalam produksi pangan, dan Data Neraca Pangan Kabupaten Banyuwangi 2024 menyebutkan produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 794.783 ton atau setara 508.820 ton beras, meningkat dari 788.704 ton pada 2023.
Sedangkan surplus beras mencapai 341.074 ton setelah kebutuhan masyarakat lokal yang sebesar 167.746 ton terpenuhi.
"Banyuwangi memiliki lahan pertanian yang subur, surplus beras yang kami hasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga daerah lain," katanya.