Sosialisasi dan edukasi merupakan kunci utama dalam mempersiapkan diri serta masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Secara keseluruhan, ada sebanyak 21.655 orang yang mendapatkan pelatihan dan pengetahuan terkait kebencanaan.
"Ini diharapkan juga mengubah perilaku dan budaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh," ujarnya.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Malang Gelar Operasi Pasar Beras Program SPHP
Dalam kesempatan itu, Kepala BPBD Kota Malang Prayitno menambahkan melalui penguatan sosialisasi dan edukasi rawan bencana yang diikuti oleh 180 peserta tersebut dapat memberikan pelatihan pengetahuan pada masyarakat tentang kebencanaan.
Di Kota Malang, lanjutnya, seluruh kecamatan yang ada telah menyandang status sebagai Kecamatan Tangguh Bencana. Kemudian, ada sebanyak 52 Kelurahan Tangguh Bencana, dan lima kelurahan diharapkan juga akan menyandang status tersebut.
"Langkah ini untuk memotivasi dalam pencegahan penanggulangan bencana sehingga terbentuk kemandirian masyarakat, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya partisipasi masyarakat demi terciptanya masyarakat kelurahan yang tangguh dan mandiri," katanya.
Baca Juga:
Bawaslu Evaluasi Kemunculan Spanduk Penolakan Gibran di Kota Malang
[Redaktur: Amanda Zubehor]