"Aruna merupakan platform integrasi pasar hasil laut terbesar di Indonesia yang menghubungkan nelayan kecil ke pasar global. Oleh sebab itu kolaborasi ini tak hanya membawa nelayan Banyuwangi go digital, tapi sekaligus go global," ucap Utari.
Utari menyebut, tercatat nelayan yang bermitra dengan Aruna dapat meningkatkan pendapatannya hingga 3 kali lipat. Sampai saat ini, Aruna berada di 71 titik yang tersebar di 18 provinsi. "Semakin banyak kami mengunjungi kawasan pesisir di Indonesia, harapannya semakin banyak nelayan yang taraf hidupnya meningkat," ujar Utari Octavianty.
Baca Juga:
Setelah Kalah Lawan Paman Birin, Pegawai KPK Pertanyakan Integritas dan Kepemimpinan
Sementara Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi Alief Rachman Kartiono menyebut langkah ini salah satu bentuk transformasi wilayah pesisir dengan digitalisasi nelayan dan pemberdayaan perempuan di wilayah Banyuwangi. Penandatanganan ini mencakup asesmen hingga kolaborasi bersama dalam mempersiapkan nelayan Banyuwangi ke pasar global. Menurutnya, langkah ini mendorong pemberdayaan di sektor perikanan lebih masif.
"Tujuan kemitraan yang kita bangun bersama dengan Aruna ini adalah yang pertama kita mendorong agar pemberdayaan di sektor perikanan lebih masif lagi, terutama para kelompok nelayan tradisional yang sementara ini belum tersentuh program-program pemberdayaan," ujarnya.
Alief berharap, dengan program kemitraan ini dapat melakukan pemberdayaan menjadi lebih masif lagi. Selain itu digitalisasi dapat membantu program perikanan.
Baca Juga:
Tren Kopi Sumedang Naik Daun, DiskopUKMPP: Ini Saatnya Inovasi dan Ekspansi!
"Kami juga berharap agar bersama Aruna ini selain membantu dalam digitalisasi program di sektor perikanan, termasuk juga memasarkan produk-produk hasil perikanan Banyuwangi termasuk produk-produk olahannya," pungkas Alief.[non]